Dalam menghadapi bulan Ramadhan, hendaknya ada beberapa hal yang harus kita perhatikan agar Ramadhan ini menjadi semakin bermakna. Syaikh Abdullah bin Jarillah menyebutkan beberapa hal, ringkasnya adalah sebagai berikut :
Mengenal hukum – hukum puasa. Banyak umat Islam yang memasuki bulan Ramadhan tanpa bekal ilmu tentang puasa sama sekali. Celakanya, mereka juga tak begitu merasa perlu belajar. Padahal Allah ta’ala berfirman : “ Bertanyalah kepada para ulama, kalau kamu sekalian tidak mengetahui.” (An-Nahl : 43)
Sebagian umat Islam memasuki bulan Ramadhan dengan gambaran seperti orang – orang yang bertaubat. Mereka shalat, berpuasa, dan meninggalkan banyak kemaksiatan yang biasa di lakukan. Namun seusai bulan puasa, mereka kembali menjadi pecinta kemaksiatan. Seolah – olah, mereka hanya mengelan Allah di bulan ramadhan saja. Atau mungkin mereka hanya memandang ibadah di bulan Ramadhan sebagai suatu tradisi.
Ada juga sebagian umat Islam yang beranggapan bahwa bulan Ramadhan ini cocok dijadikan waktu untuk beristirahat, tidur – tiduran dan bermalas – malasan di siang hari, lalu bergadang di malam hari. Bahkan seringkali, bergadang malam itu dibumbui dengan hal – hal yang dapat mengundang kemurkaan Allah. Mungkin orang seperti inilah yang disebutkan oleh Rosulullah dalam haditsnya, “betama banyak orang yang berpuasa namun hanya mendapatkan rasa haus dan lapar belaka. “(HR.Ahmad)
Na’udzubillah min dzalik. Kita berlindung
kepada Allah dari menjadi orang yang hanya mendapatkan rasa haus dan lapar saja
ketika puasa ramadhan. Karana begitulah kondisi mayoritas umat Islam saat ini. Puasanya
hanya sebatas menahan diri untuk tidak makan dan minum, namun anggota badannya
yang lain tidak turut berpuasa. Lidahnya masih suka berdusta dan mencaci orang
lain, matanya masih digunakan untuk melihat hal – hal yang diharamkan,
telinganya masih dipakai untuk mendengarkan musik – musik yang melenakan, dan
segala bentuk perbuatan maksiat lainnya. Betapa indah perkataan Ibnu Hajar
al-Asqolani dalam Fathul Bari-nya, “ Bulan ramadhan adalah musim kebajikan,
dikaranakan nikmat allah atas hamba hambanya di bulan ini berlipat ganda dibanding
bulan bulan lainnya.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar