Senin, 06 Agustus 2012

Do’a di Malam Lailatul Qadar

Sangat dianjurkan untuk memperbanyak do’a pada lailatul qadar, lebih-lebih do’a yang dianjurkan oleh suri tauladan kita –Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam- sebagaimana terdapat dalam hadits dari Aisyah. Beliau radhiyallahu ‘anha berkata, ”Katakan padaku wahai Rasulullah, apa pendapatmu, jika aku mengetahui suatu malam adalah lailatul qadar. Apa yang aku katakan di dalamnya?” Beliau menjawab, ”Katakanlah: ‘Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu anni’ (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).” HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Sabtu, 04 Agustus 2012

malam keenam belas

Pada malam keenam belas, Alloh menerapkan baginya kebebasan untuk selamat dari neraka dan kebebasan masuk ke dalam surga.

Yaa Alloh... Berilah hamba kemampuan untuk hidup sebagaimana kehidupan orang-orang yang Engkau redhai.
Dan Jauhkanlah hamba dari kehidupan bersama orang-orang yang Engkau murkai dan orang-orang dalam kesesatan.
yaa Robb,..Naungilah hamba dengan rahmat hidayah-Mu hingga sampai kepada alam Akherat. Wahai Tuhan Sekalian Alam

malam kelima belas

Pada malam kelima belas, ia didoakan oleh para malaikat dan para penanggung (pemikul) Arsy dan Kursi.

Yaa Alloh... Berilah hamba rezeki ketaatan, orang-orang yang khusyu’. dan lapangkanlah dada hamba dengan Taubatnya orang-orang yang benar-benar bertaubat, dengan Keamanan-Mu, Wahai pemberi keamanan untuk orang-orang yang takut.

Ucapan Selamat

Mengucapkan selamat biasanya disebut dengan التحيات (penghormatan), berikut ini beberapa contoh ucapan selamat.

صباح الخير
shobaachul khoir
Selamat Pagi

طاب نهارك
thooba nahaaruk
Selamat Siang

طاب يومك
thooba yaumuk
Selamat Sore

مساء الخير
masaa.ul khoir
Selamat Malam

أهلا وسهلا
ahlan wa sahlan
Selamat Datang

إلى اللقاء
ilal liqoo.
Sampai Jump Lagi

هنيئا مريئا
hanii.an marii.an
Selamat Makan

تصبح على الخير
tashbachu 'alal khoir
Selamat Tidur

كل عام وأنتم بخير
kullu 'aam, wa antum bi khoir
Selamat Tahun Baru

عيد مبارك
'iidun mubaarok
Selamat Hari Raya

مع السلامة
ma'as salaamah
Selamat Jalan.

Kamis, 02 Agustus 2012

Apa hukumnya menghibur anak dengan mengada2 cerita agar anak tidak Rewel?

dan apa hukumnya bercanda/bergurau agar orang terhibur/tertawa?

Jawab:
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman dalam Kitab-Nya:

إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لاَ يُؤْمِنُونَ بِآيَاتِ اللهِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
“Sesungguhnya yang mengada-adakan kebohongan hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (An-Nahl: 105)

Dusta, biarpun dalam rangka berkisah yang sifatnya menghibur anak-anak, tetaplah dilarang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menyatakan hal itu dalam sabda beliau yang diriwayatkan oleh Bahz bin Hakim dari ayahnya dari kakeknya, dia berkata: Aku mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَيْلٌ لِلَّذِي يُحَدِّثُ بِالْحَدِيْثِ لِيُضْحِكَ بِهِ القَوْمَ فَيَكْذِبُ، وَيْلٌ لَهُ، وَيْلٌ لَهُ “
Binasalah orang yang berbicara untuk membuat orang-orang tertawa dengan ucapannya, lalu dia berdusta. Binasalah dia, binasalah dia!” (HR. At-Tirmidzi no. 2315, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani rahimahullahu dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi)

Oleh karena itu, kita perlu waspada dan ekstra hati-hati agar tidak terjerumus dalam perbuatan seperti ini. Apalagi jika kita terbiasa membuat-buat dongeng atau cerita rekaan, hingga tanpa terasa kita jadi terbiasa berdusta. Sementara Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengatakan bahwa orang yang terbiasa berdusta akan dicatat di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala sebagai seorang pendusta. Na’udzu billah!

Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى البِرِّ وَإِنَّ البِرَّ يَهْدِي إلَى الْجَنَّةِ ومَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ صِدِّيْقًا، وَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُوْرِ وَإِنَّ الْفُجُوْرَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَلاَ يَزَالُ الْعَبْدُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللهِ كَذَّابًا “

Sesungguhnya kejujuran akan membimbing pada kebaikan, dan kebaikan akan membimbing ke surga, dan seseorang senantiasa jujur dan membiasakan untuk jujur hingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang yang jujur. Dan sesungguhnya dusta akan membimbing pada kejahatan, dan kejahatan akan membimbing ke neraka, dan seorang hamba senantiasa berdusta dan membiasakan untuk dusta hingga dicatat di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (HR. Al-Bukhari no. 6094 dan Muslim no. 2607)

Dusta juga termasuk perangai orang munafik. Demikian dinyatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu:

آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلاَثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ

“Tanda orang munafik itu ada tiga: bila bicara dia dusta, bila berjanji dia mengingkari, dan bila diberi amanah dia mengkhianati.” (HR. Al-Bukhari no. 33 dan Muslim no. 107)

Lebih dari itu, dusta merupakan dosa besar yang diancam dengan azab di neraka, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Samurah bin Jundab radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa suatu pagi, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda kepada para sahabat:

إِنَّهُ أَتَانِي اللَّيْلَةَ آتِيَانِ وَإِنَّهُمَا ابْتَعَثَانِي وَإِنَّهُمَا قَالاَ لِي: انْطَلِقْ. وَإِنِّي انْطَلَقْتُ مَعَهُمَا…- الْحَدِيثَ- وَفِيهِ: وَأَمَّا الرَّجُلُ الَّذِي أَتَيْتَ عَلَيْهِ يُشَرْشِرُ شِدْقَهُ إِلَى قَفَاهُ وَمِنْخَرَهُ إِلَى قَفَاهُ وَعَيْنَهُ إِلَى قَفَاهُ فَإِنَّهُ الرَّجُلُ يَغْدُو مِنْ بَيْتِهِ فَيَكْذِبُ الْكِذْبَةَ تَبْلُغُ الْآفَاقَ “

Semalam aku didatangi oleh dua orang malaikat, lalu mereka berdua mengajakku pergi. Mereka berkata padaku, ‘Mari kita pergi!’ Aku pun pergi bersama mereka berdua….” (sampai beliau mengatakan), “Adapun orang yang kaulihat sedang merobek/memotong mulutnya hingga ke tengkuknya, hidungnya hingga ke tengkuknya, kedua matanya hingga ke tengkuknya adalah orang yang suka berangkat di pagi hari dari rumahnya, lalu dia membuat kedustaan, sampai kedustaan itu mencapai seluruh penjuru.” (HR. Al-Bukhari no. 7047)

Minggu, 29 Juli 2012

TUMBUHNYA UBAN DI KEPALA


Uban di kepala seorang muslim adalah nur(cahaya),sbgaimana tsb dlm sbuah hadist : "berubannya rambut seorang muslim merupakan nur baginya"(HR.Tirmidzi dan Nasai).

Bnyak dari kita mendapati uban dah malu,bingung membuangnya,mewarnai,apakah kita menolak nur yang datang kpada kita...

Org pertama yg bruban ialah Nabi Ibrahim al-Khalil a.s...ktika Beliau melhat rambut putih ,Beliau brtanya "wahai Tuhan-ku,apakah ini?"Allah menjawab."ini tanda kewibawaan"maka brkata Ibrahi lg :"Tuhan-ku,tambahkanlah itu bagiku!"

Saudaraku smua...
Uban adalah cahaya maka it peliharalah krna uban juga menandakan masa untk berangkat udah dekat.dan sbntar lg akan berpindah...

Berkata al-Khatib Ibnu Nutabah :sesungguhnya uban it laksana perbatasan hidup yg tdk dp d sekat,kerosakannya tdk dp d perbaiki oleh zaman.ini adlah cahaya brsama dg surutnya nafas seseorang,yg akan memimpin setiap insan k tmpat trsimpannya tulang belulang.oleh karena itu,smg Allah merahmatimu,jangan membakar cahaya ubanmu dg api2 dosamu !.


[MENEMPUH USIA PIKUN]

Orang dah tua jika msh d beri kesempatan maka kaedah ini menurut pembagian Ibnul Jauzi...

Firman Allah :"Allah menciptakan kamu dlm keadaan lemah,kmudian djadikan Nya kamu kuat sesudah lemah,kmudian djadikan Nya kamu lemah dan tua bangka ssdah kuat.Allah menjadikan ap yg dikehendaki Nya,sdang Dia Maha Mengetahui lagi Berkuasa"(Ar-Rum :54).


Dan jika manusia dah tua ,maka akan beralih pula k usia yg paling hina iaitu menjadi tua pikun.
Firman Allah : "...diantara kamu ada org yg dkemblikan kpada umur yg paling hina,shgga dia tdk lg mengetahui sesuatu yg dahulu pernah dketahuinya..."(An-Nahl :70).

Sebaek baek kamu ialah org yg panjang umurny dan baek pula amalannya.(alhadist).

Smga kita smua trgolong orang2 yg beruntung punya umur panjang dah bermanfaat dan slalu dalan naungan redha Nya.aamiin.

Malam ke -10


Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

Yaa Allah...
Jadikanlah hamba diantara orang-orang yang bertawakkal kepada-Mu, Dan jadikanlah hamba diantara orang-orang yang menang disisi-Mu,
Dan Jadikanlah hamba diantara orang-orang yang dekat kepada-Mu Dengan kemuliaan rahmat-Mu yaa Allah
Pada Malam kesepuluh, Allah Ta’ala mengaruniai dia kebaikan dunia dan akhirat.

Yaa Allah...
Jadikanlah hamba diantara orang-orang yang bertawakkal kepada-Mu, Dan jadikanlah hamba diantara orang-orang yang menang disisi-Mu,
Dan Jadikanlah hamba diantara orang-orang yang dekat kepada-Mu Dengan kemuliaan rahmat-Mu yaa Allah.